Saturday, November 21, 2015

Segenggam Permen Cokelat

Hai...
Aku punya cerita moral judulnya segenggam permen cokelat. Dibaca ya... 
SEGENGGAM PERMEN COKELAT
Oleh: Eviyana Sansiska

Suatu hari, ada sebuah toko yang kedatangan seorang ibu dan anak yang sedang berbelanja di sana. Pemilik toko itu sangat senang melihat anak yang manis itu, hingga ia berniat menawarkan permen cokelat kepada anak itu.
 " Dik.. kamu mau permen cokelat ini? " tanya pemilik toko sambil menyoderkan setoples permen cokelat
 Namun anak kecil itu hanya diam saja sambil menatap setoples permen cokelat itu. Dengan perasaan binggung, pemilik toko membukakan toples permen cokelat. Kemudian ia berkata kepada anak tadi.
" Nah.., toplesnya sudah paman buka, sekarang kamu sudah bisa mengambilnya. Ayo ambil... ". Sama sepeti sebelumnya anak itu diam dan memandang permen cokelah itu.Sang Ibu pun juga membujuk anaknya untuk menggambil permen tersebut, namun sang anak tetap diam. Hingga pemilik toko itu mengambil permen cokelat itu dan memberikanya. Anak itu membuka kedua tangannya dengan gembira dan berkata terima kasih kepada pemilik toko itu.
Dalam perjalanan pulang ibunya bertanya kepadanya mengapa ia tidak mengambil permen cokelat itu ketika ditawari oleh paman pemilik toko. Kalian tahu apa yang anak itu katakan?
" Ma.. tanganku kan kecil, jika aku mengambilnya maka yang aku dapatkan hanya beberapa permen saja. Tapi lihatlah sekarang.. Tangan paman itu menberikan ku permen yang banyak hingga aku tidak bisa menggengamnya dengan satu tangan saja."
Ibunya tersenyum mendengar perkataan anaknya itu.

Pesan Moral dari cerita ini adalah : Kita tidak boleh memaksakan sesuatu jika ingin mendapatkan lebih, sabarah Tuhan pasti akan memberikannya lebih banyak dari pada apa yang kita minta dan yang kita harapkan.

Terima kasih ya... sudah mau membaca ceritaku. Maaf kalau ada kesalahan dalam penulisan. Sampai jumpa di cerita ku yang lainnya.

Sunday, November 15, 2015

Kisah Hachiko

 Kisah Hidup Hachiko, Seekor Anjing yang Setia. 

 
November 1923 lahirlah seekor anjing berjenis Akita di Odate, Jepang. Sewaktu berumur 2 bulan, dia dibawa ke rumah seorang professor bernama Ueno di Shibuya. Professor Ueno bekerja di Universitas Tokyo di bagian Departemen Pertanian. Dia senang memanggil anjing berjenis Akita ini dengan "Hachi" yang berarti delapan (8), katanya sih angka 8 itu bisa membawa keberuntungan. Sedangkan "" yang ada dibelakang nama Hachi-kō memiliki arti yaitu putera atau anak laki-laki. Sang professor mengakui Hachikō sebagai bagian dari keluarganya sendiri. Makanan favorit Hachikō adalah Yakitori (Sate Ayam).

Seperti biasa, Hachikō selalu menunggu kepulangan tuannya Professor Ueno di Stasiun Shibuya dari Universitas Tokyo. Hingga sebuah tragedi pada 21 Mei 1925 menimpa Professor Ueno. Ketika sedang bekerja di Universitas Tokyo, dia terkena stroke hingga akhirnya meninggal dunia sebelum sempat pulang kembali ke Shibuya. Dari sinilah kisah Hachikō dimulai. Anjing Akita yang tidak mengetahui bahwa tuannya sudah meninggal ini, selalu menunggu kepulangan tuannya di Stasiun Shibuya.

Karena kematian Ueno, Hachikō harus diambil alih oleh saudara Ueno. Hachikō pun hidup dengan saudara Ueno, yang tidak jauh dari Stasiun Shibuya. Suatu hari Hachikō merasa kesepian, dia pergi dari rumah barunya menuju Stasiun Shibuya dengan keinginan bertemu tuannya, Profesor Ueno. Setiap hari Hachikō selalu menunggu kepulangan tuannya yang sudah tiada itu.

Seorang tukang kebun yang dulu pernah bekerja untuk Professor Ueno bernama Kikuzaburo Kobayashi melihat Hachikō yang berhari-hari setia menunggu tuannya disana. Melihat kesetiaan seekor anjing kepada tuannya. Kikuzaburo selalu memberi makan kepada Hachikō sesuai dengan apa yang sering diberi Professor Ueno, Yakitori.

Tahun 1928, Stasiun Shibuya mengalami perombakan total. Disana Hachikō berlarian di setiap fasillitas Shibuya yang baru dan tetap setia menunggu tuannya. Hachikō tetap menunggu Professor Ueno dan tidur di salah satu sisi toko di dalam stasiun.

Ditahun yang sama, ada seorang peneliti anjing jenis Akita, dimana dia adalah salah satu murid Professor Ueno. Kebetulan dia melihat sesuatu yang menarik tentang Hachikō  Dia mengamati bagaimana Hachikō menunggu tuannya di Stasiun Shibuya, hingga mengikuti Hachikō ke rumah Kikuzaburo  Dari Kikuzaburo, peneliti itu mendapat informasi tentang Hachikō. Dia pun mulai menulis artikel tentang Hachikō.

Berita tentang Hachikō pun mulai menyebar di Jepang "Faithful Old Dog Awaits Return of Dead Master for Seven Years" adalah berita yang dimuat di harian Asahi pada 4 Oktober 1933. Hachikō pun menjadi terkenal hingga ke pelosok Jepang. Pada tahun 1934, didirikan patung Hachikō di depan Stasiun Shibuya (Patung tersebut mengalami perombakan pada tahun 1948 karena Perang Dunia ke-2).

Patung Hachikō di Stasiun Shibuya, Jepang
Hingga akhirnya  pada 8 Maret 1935, Hachikō meninggal di Stasiun Shibuya. Hachikō meninggal diakibatkan karena penyakit kanker terminal dan infeksi filaria (cacing). Hachikō menghabiskan 9 tahun hidupnya hanya untuk menunggu Professor Ueno pulang.
Foto orang-orang sedang mendoakan Hachikō yang sudah meninggal agar jiwanya selalu tenang
Sampai sekarang, patung Hachikō masih setai menunggu Profesor Ueno di pintu keluar Stasiun Shibuya yang bernama pintu Hachikō Shibuya, dengan posisi duduk seperti bagaimana Hachikō menunggu tuannya. Patung Hachiko sendiri kini terdapat 3 buah, satu di Shibuya, Akita, serta tempat kelahirannya di Odate. Hachikō menjadi simbol kesetiaan di Jepang. Setiap tanggal 8 April di depan Museum Hachikō selalu diadakan perayaan kepada Hachikō.

Demikian kisah seekor anjing bernama Hachikō yang selalu setia menunggu tuannya.
Berikut foto-foto Hachikō yang diambil saat Hachikō masih menunggu di Stasiun Shibuya:
Hachikō dan Professor Ueno
 
SUMBER:  http://agungadhyaksa.blogspot.co.id/2010/04/hachiko-kisah-seekor-anjing-yang-selalu.html

Sunday, November 8, 2015

Kue Bulan ( moon cake )

Asal Usul Kue Bulan / Moon Cake / Tiong Ciu Pia

 
Setiap tahun pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek, orang-orang Tionghoa di seluruh pelosok dunia merayakan Festival Kue Bulan (Moon Cake Festival). Festival ini merupakan perayaan yang paling populer di kalangan masyarakat Tionghoa di berbagai penjuru dunia, dan kepopulerannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Karena selain merupakan legenda, kue bulan juga sangat digemari. Namun tahukah kita bahwa perayaan ini telah dimulai sejak lebih dari 2.200 tahun yang lalu ?
Asal mula Hari Raya Zhong Qiu {Hok Kian : Tiong Ciu}, disebut juga sebagai Perayaan Pertengahan Musim Gugur, adalah karena dirayakan pada pertengahan musim gugur, di mana pada waktu ini para petani baru ada suasana hati yang lega dan santai, untuk merayakan hasil panen yang berlimpah.
Perayaan Tiong Ciu sudah mulai dilakukan pada tahun ke-2 masa Kaisar Qin Shi Huang [Dinasti Qin = 221 – 206 SM], penanggalan Imlek bulan 8 tanggal 15. Pada hari tersebut Kaisar Qin Shi Huang berkumpul bersama dengan penduduk desa di Wu Kao Shan. Pada malam harinya semua orang menikmati pemandangan indahnya bulan di langit yang terang dengan sangat gembira, sambil bernyanyi-nyanyi dan sambil minum arak.
Pada masa Dinasti Tang [618-907 M], Hari Raya Tiong Ciu ditetapkan sebagai malam bulan purnama. Pada waktu itu ada syair yang berbunyi: “1 tahun ada 12 X bulan purnama, tapi yang paling bulat dan yang paling indah dilihat, yaitu bulan purnama di Hari Raya Tiong Ciu.
Pada masa Dinasti Song [960-1279 M], Perayaan Kue Bulan baru mulai terkenal di kalangan rakyat banyak. Setiap penanggalan Imlek tanggal 15 bulan 8, semua orang menikmati indahnya pemandangan bulan purnama sambil makan kue-kue.
Orang zaman dulu membagi Hari Raya Zhong Qiu menjadi 3 bagian:
1. Imlek tanggal 14 bulan 8 : disebut 迎月會Ying Yue Hui, pesta menyambut kedatangan bulan purnama.
2. Imlek tanggal 15 bulan 8 : disebut 賞月會 Shang Yue Hui, pesta menikmati pemandangan bulan purnama.
3. Imlek tanggal 16 bulan 8 : disebut 追月會 Zui Yue Hui, pesta mengejar bulan purnama.
Namun pada masa Dinasti Yuan (1271-1368 M), Festival Zhong Qiu baru memiliki makna cinta Negara. Ada sebuah buku yang berjudul 浪跡叢談 Lang Ji Cong Tan, ada mencatat peristiwa sebagai berikut: Pada masa akhir Dinasti Yuan, ada seorang tua dari Dinasti Song, pada beberapa hari sebelum Hari Raya Zhong Qiu, menyebarkan desas-desus kemana-mana: Makanlah kue bulan pada Hari Raya Zhong Qiu, dengan demikian dapat terhindar dari wabah menular!
Oleh karena ini, orang yang membeli dan memakan kue bulan sangat banyak. Maka, orang-orang yang setia kepada Negara Song bertekad untuk menggulingkan Dinasti Yuan (orang Mongol) dan memulihkan kekuasaan Dinasti Song. Kemudian mereka secara khusus membuat sangat banyak kue bulan, di mana di dalam kue tersebut diselipkan secarik kertas yang bertuliskan: Bulan Purnama Bunuh Orang Mongolia!
4 (empat) bulan kemudian, Dinasti Yuan berhasil digulingkan oleh Zhu Yuan Zhang yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar dan bergelar Ming Tai Zhu. Kemudian Ming Tai Zhu menjadikan kue bulan sebagai Peringatan Mendirikan Negara [Dinasti Ming = 1368 – 1644 M], dan menjadikan Hari Raya Zhong Qiu sebagai Hari Raya memulihkan kekuasaan Negara.
Pertengahan Musim Gugur merupakan musim untuk berkumpul kembali bersama keluarga, disebut juga Bulan Yang Bulat Sempurna (Yue Yuan), keluargapun berkumpul bersama (Ren Yuan).
Festival Kue Bulan, tak terduga ternyata memiliki demikian banyak cerita. Orang zaman dulu melihat bulan yang terang di atas langit, bulat bundar dan berwarna kuning, merasa sangat indah, lalu membuat sebagai kue untuk dimakan, di luar dugaan menimbulkan banyak kisah yang menarik.

            Dongeng populer China berkisah, pada masa pemerintahan Kaisar Yao (2000 SM), terdapat seorang pema­nah ulung bernama Hou Yi. Kala itu, bumi dikitari 10 matahari yang bergantian menyinari bumi. Namun, suatu hari, kesepuluh matahari muncul bersamaan sehingga bumi pun panas tak terkira.
Sang kaisar memerintahkan Hou Yi memanah sembilan matahari hing­ga tersisa satu matahari saja. Singkat cerita, atas keberhasilannya, Hou Yi pun diberi ganjaran pil keabadian. Pada suatu hari, seorang penjahat bernama Feng Meng menye­linap ke kediaman Hou Yi dan bermaksud mencuri pil keabadian. Agar tidak jatuh ke tangan yang salah, Chang Er (istri Hou Yi) menelan pil itu.
Tiba-tiba, Chang Er mendapati dirinya terbang ke langit menuju bulan. Untuk menghargai pengor­banan Chang Er dan menyerukan perdamaian di muka bumi serta sebagai ungkapan rasa syukur, masyarakat China me­wujudkannya melalui kue yang manis dan buah-buahan.
Tradisi ini lalu berkembang menjadi Festival Kue Bulan (moon­cake), yang diperingati setiap hari ke-15 bulan kedelapan kalender China. Konon, hingga kini dipercaya bahwa selama pertengahan musim gugur, saat bulan bulat penuh dan bersinar benderang, tampak siluet bayangan Chang Er, yang kemudian dikenal sebagai Dewi Bulan. Ada juga yang menyatakan bahwa Cheng Er terbang ke langit sambil membawa kelinci peliharaannya. Sehingga, terkadang terlihat bayangan kelinci di bulan saat malam festival kue bulan.

Image result for kisah kue bulan

SUMBER : https://sites.google.com/site/sedekatnafas/tradisi-maknanya/asal-usul-kue-bulan-moon-cake-tiong-ciu-pia

Sejarah cokelat

 Sejarah Cokelat 

 
1900 SM - Asal-Usul
Asal usul cokelat pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu di Mesoamerika, lokasi tepatnya di Amerika tidak diketahui, tetapi dari bukti-bukti arkeologi yang ditemukan pada keramik dengan residu dari minuman kakao di situs arkeologi peradaban Mokaya dan Olmec di sepanjang sungai Orinoco.
1000 SM - Nama Awal Pohon Kakao
'Kakawa' kata yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk Meksiko yang membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Sepertinya pada waktu itu bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon kakao.
100 M - Kata “Kakao”
Suku Maya  mengadopsi kata “Kakao” dari suku Olmec. Terlihat bahwa suku Maya juga membudidayakan pohon kakao. Pohon Kakao diambil dari hutan hujan dan ditanamnya di halaman rumah mereka dan biji kakao dihaluskan menjadi pasta. Ketika dicampur dengan air, cabai, tepung jagung, dan bahan lainnya, pasta ini dibuat minuman coklat pedas berbusa.
600 M - Cokelat Sebagai Simbol Status
Pada periode ini, bejana keramik yang digunakan untuk mengkonsumsi minuman cokelat di temukan dalam makam bangsawan dari suku Maya, bukti kuat bahwa mengkonsumsi cokelat adalah simbol status penting.
1000 M - Nilai Kakao
Orang – orang dari Amerika Tengah menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran seperti terlihat pada relief bangsa Meksiko, keranjang berisi 8000 biji kakao yang menggambarkan angka 8000. Penguasaan terhadap daerah – daerah utama penghasil biji kakao menjadi tujuan utama dalam perang antar suku pada beberapa abad berikutnya.
1200 – 1500 - Perang Cokelat
Dengan menundukkan suku Chimimeken dan Maya, suku Aztec memperkuat supremasi mereka di Meksiko. Kekaisaran Aztec mengambil alih daerah penghasil kakao terkaya di Mesoamerika, Chiapas modern (Mexico, Guatemala). Suku Aztec menyebut cokelat sebagai "xocalatl" yang berarti hangat atau cairan pahit.
1502 - Eropa Menemukan Cokelat
Kontak pertama orang Eropa dengan biji kakao (pelayaran ke empat yang dilakukan oleh Christopher Columbus) namun nilainya belum disadari.
1528 - Penaklukan Spanyol Atas Cokelat
Penaklukan Spanyol atas Aztec, Hernando Cortez terkejut mengetahui bahwa Suku Aztec menggunakan biji kakao sebagai alat pembayaran. Hernando membuka perkebunan untuk menumbuhkan “uang” yang ditukar dengan emas dari suku Aztec. Kemudian Spanyol memiliki monopoli utama dalam perdagangan cokelat selama hampir satu abad.
1544 - Maya Pergi ke Spanyol
Delegasi Kekchi (penduduk asli) Maya dari Guatemala mengunjungi Spanyol dan bertemu Pangeran Philip. Di antara hadiah yang diberikan adalah tempat minuman cokelat Maya, merupakan catatan pertama kemunculan kakao di dunia . Orang Spanyol mulai menambahkan gula tebu dan perasa seperti vanili untuk minuman kakao manis mereka.
1560 - Kakao di Asia
Pertama kalinya kakao dikenalkan di Asia, pohon kakao dibawa ke pulau Sulawesi Indonesia dari Caracas, Venezuala.
1657 - Tempat Pertemuan Kalangan Atas
Rumah cokelat pertama dibuka di London. Tingginya harga kakao membatasi akses hanya untuk kalangan yang paling kaya. Tapi setelah harga turun, usaha jenis ini berkembang pesat dan bahkan menggantikan kafe, tempat minum teh dan pub.
1671 - Asal dari "praline"
Koki  untuk Duke Plessis-Praslin tidak sengaja menumpahkan  gula mendidih yang meleleh pada  bubuk almond. Lahirlah Praline: campuran almond atau  kacang kupas, yang  dilapisi karamel dan dihaluskan bersama. Beberapa abad kemudian ahli cokelat Belgia mengembangkan resep ini dengan menempatkan adonan ini ke dalam lapisan cokelat.
1674 - Masakan Cokelat
Pertama Cokelat saat itu masih hanya diminum di seluruh Eropa, ahli kue Inggris punya ide untuk menambahkan kakao didalam campuran kue mereka. Cokelat dimakan untuk pertama kalinya.
1697 - Dari Brusselske Zurich
Belgia kemudian menjadi pusat cokelat terkenal. Di Grand-Place, Brussels Walikota Zurich menemukan cokelat dan memutuskan untuk memperkenalkannya ke Swiss. Sebuah inisiatif yang berakibat kelezatan…
1712 - Cokelat Kembali ke Amerika
Pada pergantian abad ke-18, cokelat kembali ke Amerika Utara. Dalam sedikit lebih dari satu dekade, kita melihat berkembangnya periklanan di Boston untuk coklat yang diimpor dari Eropa.
1778 - Produksi Kakao di Indonesia Dimulai
Belanda membawa kakao dari Filipina ke Jakarta dan Sumatera, dimana mereka membangun fasilitas propagasi yang kemudian membawanya ke produksi utama di Hindia Belanda timur (sekarang Indonesia dan Malaysia).
1828 - Terciptaanya Kakao
Revolusi industri memekanisasi pembuatan cokelat dan membawa harga cokelat dalam jangkauan publik. Conrad Van Houten, seorang ahli kimia Belanda, belajar untuk menekan lemak kakao keluar dari biji cokelat yang dihaluskan (chocolate liquor) . Hal ini memungkinkan produksi bubuk kakao.
1848 - Makan Cokelat
Pengenalan cokelat bubuk membuat minuman cokelat lebih mudah dan juga kemudian memungkinkan untuk mengkombinasikan cokelat dengan gula dan kemudian mencampurnya kembali  dengan mentega kakao untuk membuatnya padat. Lainnya mulai membangun kesuksesan seperti Van Houten, bereksperimen untuk membuat produk cokelat baru.
1850 – 1860 - Musuh Tanaman Kakao
Hama penggerek buah kakao (Borer), ngengat yang lavanya menyerang buah kakao, muncul di kepulauan Indonesia. Merusak perkebunan kakao yang berkembang. Mendorong pemindahkan kebun kakao ke daerah hutan yang masih aman. Hama penggerek “Borer” masih menjadi serangga yang paling ditakuti bagi tanaman kakao.
1875 - Cokelat Susu Batangan
Pertama Daniel Peter dan Henri Nestle mencampurkan cokelat dan susu bubuk dan menciptakan cokelat susu batangan untuk pertama kalinya. Ini langsung menjadi kesuksesan komersial.
1879 - Proses “Conching”
Cokelat Rodolphe Lindt memproduksi cokelat yang mencair di lidah. Dia mengembangkan proses “conching” sehingga cokelat yang dihasilkan memiliki tekstur yang lebih halus. Pada tahun yang sama kakao berhasil diperkenalkan di benua Afrika yaitu daerah Gold Coast, yang sekarang dikenal dengan Ghana.
1912- Kreasi Cokelat
Jean Neuhaus menemukan kulit cokelat yang bisa diisi dengan krem atau selai kacang. Lahirlah cokelat pralin Belgia. Sejak awal cokelat digunakan sebagai hadiah di Belgia. Tidak heran bahwa cokelat pralin menjadi salah satu hadiah yang paling populer di Belgia.
2005 - Terciptanya Cokelat Monggo
Petualangan berawal di Yogyakarta pada tahun 2001, seorang pria Belgia datang ke Indonesia tanpa rencana. Merindukan kelezatan cokelat Belgia pria ini memutuskan untuk membuat beberapa produk cokelat cita rasa Belgia. Pada tahun 2005 mulai didirikan perusahaan Anugerah Mulia, dengan brand Cokelat Monggo, perusahaan ini memproduksi cokelat pralin dan cokelat batangan di Indonesia. Monggo telah mengembangkan lebih banyak varian cokelat pralin dan batangan selama ini, dengan menggabungkan cita rasa cokelat Belgia terbaik dan bahan-bahan terbaik Indonesia…

Sumber:  http://chocolatemonggo.com/id/content/sejarah-cokelat

Merry Riana

 Hai...  Para pembaca, aku mau berbagi kisah Kak Merry Riana. Dibaca ya...  ^_^

 Merry Riana - Motivator Wanita Tersukses.
Buku yang berjudul "Mimpi Sejuta Dolar" itulah sebuah judul buku inspiratif dan motivatif yang ditulis oleh Merry Riana seorang Entrepreneur wanita yang sukses di usia muda ia juga Seorang Speaker, Trainer dan menjadi Motivator Wanita No.1 di Asia. Merry Riana yang menjadi salah satu Enterpreneur dan Motivator wanita tersukses ini berasal dari Indonesia, Ia dilahirkan di pada tanggal 29 Mei 1980 di Jakarta, Merry Riana lahir dan tumbuh di Jakarta dalam sebuah keluarga sederhana. Orangtua Merry adalah seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Ia merupakan anak sulung dari 3 bersaudara. Perjalanan hidup Merry di Singapura berawal ketika terjadi kerusuhan besar di Jakarta tahun 1998. Cita-cita untuk kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti buyar karena kejadian tersebut. Ia kemudian memilih kuliah di Singapura untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ayah Merry memutuskan untuk mengirim anaknya belajar di luar negeri. Dan Singapura kala itu merupakan sebuah pilihan yang paling masuk akal karena jaraknya yang relatif dekat, lingkungan yang aman dan sistem pendidikannya yang bagus.
Mulai Kuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura
Merry mulai belajar di bangku kuliah di jurusan Electrical and Electronics Engineering (EEE) di Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998. Merry mengaku jurusan ini menjadi jurusan paling masuk akal baginya saat itu. Merry bercita-cita menjadi seorang insinyur. Cita-citanya tersebut mungkin karena ingin membantu sang ayah dalam menjalankan bisnis. Tanpa persiapan yang memadai untuk kuliah di luar negeri, Merry sempat gagal dalam tes bahasa Inggris di Nanyang Technological University. Tanpa persiapan bekal dana yang memadai pula, Merry meminjam dana dari Pemerintah Singapura. Ia meminjam dana beasiswa dari Bank Pemerintah Singapura sebesar $40.000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.

Dana tersebut sangatlah minim, karena setelah dihitung-hitung ia hanya mangantungi $10 selama seminggu.Untuk berhemat, Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instant di pagi hari,makan siang dengan 2 lembar roti tanpa selai, ikut seminar dan perkumpulan di malam hari demi makan gratis, bahkan untuk minumpun ia mengambil dari air keran/tap water di kampusnya. Hal itu berangsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah. Kehidupan yang sangat memprihatinkan tersebut mendorongnya untuk mencari penghasilan diluar. Dari mulai membagikan pamflet/brosur di jalan,menjadi penjaga toko bunga,dan menjadi pelayan Banquet di hotel.

Ketika menyadari hidupnya tak berubah meski sudah memasuki tahun kedua kuliah, Merry mulai membangun mimpi.
Saya membuat resolusi ketika ulang tahun ke-20. Saya harus punya kebebasan finansial sebelum usia 30. Dengan kata lain, harus jadi orang sukses. The lowest point in my life membuat saya ingin mewujudkan mimpi tersebut,” ujar Merry


Kata-kata Motivasi dari Merry Riana

  • Berpikir positif adalah pekerjaan yang mudah, yang Anda perlukan hanyalah ‘jangan berpikir negatif’.
  • Hidup ini seperti mengendarai sepeda. Kita akan melaju terus, selama kita masih mengayuh pedalnya.
  • Berubahlah sebelum perubahan itu yang akan memaksa Anda.
  • Hidup mungkin penuh dengan masalah. Tapi selama kamu meberikan yang terbaik & terus berdoa, segalanya akan indah pada waktunya.
  • Berikan senyuman termanismu walau saat terpedih di hatimu, setidaknya kamu masih bisa membahagiakan orang-orang di sekitarmu.
  • Lakukan kebaikan dan kebaikan-Nya pun akan semakin terasa.
  • Jangan hanya puas jadi penonton dan komentator. Jadilah sutradara dan pemain.
  • KESEMPATAN sudah menunggu lama di depan kita. Cepat bergerak, sebelum orang lain datang menjemputnya.
  • Kenikmatan & penderitaan hanya sementara. Jangan terhanyut oleh kenikmatan sementara jangan menyerah karena penderitaan sementara.
  • Jika kita menunggu sampai semua keadaan sudah sempurna baru kita mengambil tindakan, mungkin kesempatannya sudah hilang.
  • Jika kita bersalah pada orang lain akui kesalahan dan minta maaf. Jika orang lain bersalah pada kita: dengar dan maafkan.
  • Jangan meremehkan hal-hal kecil. Hal-hal besar hanya bisa tercapai dengan mencapai hal-hal kecil itu terlebih dahulu.
Sumber :  http://www.biografiku.com/2013/02/biografi-merry-riana-motivator-wanita.html