Asal Usul Kue Bulan / Moon Cake / Tiong Ciu Pia

Setiap tahun pada tanggal 15 bulan 8 penanggalan Imlek, orang-orang
Tionghoa di seluruh pelosok dunia merayakan Festival Kue Bulan (Moon
Cake Festival). Festival ini merupakan perayaan yang paling populer di
kalangan masyarakat Tionghoa di berbagai penjuru dunia, dan
kepopulerannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Karena selain
merupakan legenda, kue bulan juga sangat digemari. Namun tahukah kita
bahwa perayaan ini telah dimulai sejak lebih dari 2.200 tahun yang lalu
?
Asal mula Hari Raya Zhong Qiu {Hok Kian : Tiong Ciu}, disebut juga
sebagai Perayaan Pertengahan Musim Gugur, adalah karena dirayakan pada
pertengahan musim gugur, di mana pada waktu ini para petani baru ada
suasana hati yang lega dan santai, untuk merayakan hasil panen yang
berlimpah.
Perayaan Tiong Ciu sudah mulai dilakukan pada tahun ke-2 masa Kaisar
Qin Shi Huang [Dinasti Qin = 221 – 206 SM], penanggalan Imlek bulan 8
tanggal 15. Pada hari tersebut Kaisar Qin Shi Huang berkumpul bersama
dengan penduduk desa di Wu Kao Shan. Pada malam harinya semua orang
menikmati pemandangan indahnya bulan di langit yang terang dengan sangat
gembira, sambil bernyanyi-nyanyi dan sambil minum arak.
Pada masa Dinasti Tang [618-907 M], Hari Raya Tiong Ciu ditetapkan
sebagai malam bulan purnama. Pada waktu itu ada syair yang berbunyi: “1
tahun ada 12 X bulan purnama, tapi yang paling bulat dan yang paling
indah dilihat, yaitu bulan purnama di Hari Raya Tiong Ciu.
Pada masa Dinasti Song [960-1279 M], Perayaan Kue Bulan baru mulai
terkenal di kalangan rakyat banyak. Setiap penanggalan Imlek tanggal 15
bulan 8, semua orang menikmati indahnya pemandangan bulan purnama sambil
makan kue-kue.
Orang zaman dulu membagi Hari Raya Zhong Qiu menjadi 3 bagian:
1. Imlek tanggal 14 bulan 8 : disebut 迎月會Ying Yue Hui, pesta menyambut kedatangan bulan purnama.
2. Imlek tanggal 15 bulan 8 : disebut 賞月會 Shang Yue Hui, pesta menikmati pemandangan bulan purnama.
3. Imlek tanggal 16 bulan 8 : disebut 追月會 Zui Yue Hui, pesta mengejar bulan purnama.
1. Imlek tanggal 14 bulan 8 : disebut 迎月會Ying Yue Hui, pesta menyambut kedatangan bulan purnama.
2. Imlek tanggal 15 bulan 8 : disebut 賞月會 Shang Yue Hui, pesta menikmati pemandangan bulan purnama.
3. Imlek tanggal 16 bulan 8 : disebut 追月會 Zui Yue Hui, pesta mengejar bulan purnama.
Namun pada masa Dinasti Yuan (1271-1368 M), Festival Zhong Qiu baru
memiliki makna cinta Negara. Ada sebuah buku yang berjudul 浪跡叢談 Lang Ji
Cong Tan, ada mencatat peristiwa sebagai berikut: Pada masa akhir
Dinasti Yuan, ada seorang tua dari Dinasti Song, pada beberapa hari
sebelum Hari Raya Zhong Qiu, menyebarkan desas-desus kemana-mana:
Makanlah kue bulan pada Hari Raya Zhong Qiu, dengan demikian dapat
terhindar dari wabah menular!
Oleh karena ini, orang yang membeli dan memakan kue bulan sangat
banyak. Maka, orang-orang yang setia kepada Negara Song bertekad untuk
menggulingkan Dinasti Yuan (orang Mongol) dan memulihkan kekuasaan
Dinasti Song. Kemudian mereka secara khusus membuat sangat banyak kue
bulan, di mana di dalam kue tersebut diselipkan secarik kertas yang
bertuliskan: Bulan Purnama Bunuh Orang Mongolia!
4 (empat) bulan kemudian, Dinasti Yuan berhasil digulingkan oleh Zhu
Yuan Zhang yang kemudian naik tahta menjadi Kaisar dan bergelar Ming Tai
Zhu. Kemudian Ming Tai Zhu menjadikan kue bulan sebagai Peringatan
Mendirikan Negara [Dinasti Ming = 1368 – 1644 M], dan menjadikan Hari
Raya Zhong Qiu sebagai Hari Raya memulihkan kekuasaan Negara.
Pertengahan Musim Gugur merupakan musim untuk berkumpul kembali
bersama keluarga, disebut juga Bulan Yang Bulat Sempurna (Yue Yuan),
keluargapun berkumpul bersama (Ren Yuan).
Festival Kue Bulan, tak terduga ternyata memiliki demikian banyak
cerita. Orang zaman dulu melihat bulan yang terang di atas langit, bulat
bundar dan berwarna kuning, merasa sangat indah, lalu membuat sebagai
kue untuk dimakan, di luar dugaan menimbulkan banyak kisah yang menarik.

Dongeng populer China berkisah, pada masa pemerintahan Kaisar Yao
(2000 SM), terdapat seorang pemanah ulung bernama Hou Yi. Kala itu,
bumi dikitari 10 matahari yang bergantian menyinari bumi. Namun, suatu
hari, kesepuluh matahari muncul bersamaan sehingga bumi pun panas tak
terkira.
Sang kaisar memerintahkan Hou Yi memanah sembilan matahari hingga tersisa satu matahari saja. Singkat cerita, atas keberhasilannya, Hou Yi pun diberi ganjaran pil keabadian. Pada suatu hari, seorang penjahat bernama Feng Meng menyelinap ke kediaman Hou Yi dan bermaksud mencuri pil keabadian. Agar tidak jatuh ke tangan yang salah, Chang Er (istri Hou Yi) menelan pil itu.
Tiba-tiba, Chang Er mendapati dirinya terbang ke langit menuju bulan. Untuk menghargai pengorbanan Chang Er dan menyerukan perdamaian di muka bumi serta sebagai ungkapan rasa syukur, masyarakat China mewujudkannya melalui kue yang manis dan buah-buahan.
Tradisi ini lalu berkembang menjadi Festival Kue Bulan (mooncake), yang diperingati setiap hari ke-15 bulan kedelapan kalender China. Konon, hingga kini dipercaya bahwa selama pertengahan musim gugur, saat bulan bulat penuh dan bersinar benderang, tampak siluet bayangan Chang Er, yang kemudian dikenal sebagai Dewi Bulan. Ada juga yang menyatakan bahwa Cheng Er terbang ke langit sambil membawa kelinci peliharaannya. Sehingga, terkadang terlihat bayangan kelinci di bulan saat malam festival kue bulan.

Sang kaisar memerintahkan Hou Yi memanah sembilan matahari hingga tersisa satu matahari saja. Singkat cerita, atas keberhasilannya, Hou Yi pun diberi ganjaran pil keabadian. Pada suatu hari, seorang penjahat bernama Feng Meng menyelinap ke kediaman Hou Yi dan bermaksud mencuri pil keabadian. Agar tidak jatuh ke tangan yang salah, Chang Er (istri Hou Yi) menelan pil itu.
Tiba-tiba, Chang Er mendapati dirinya terbang ke langit menuju bulan. Untuk menghargai pengorbanan Chang Er dan menyerukan perdamaian di muka bumi serta sebagai ungkapan rasa syukur, masyarakat China mewujudkannya melalui kue yang manis dan buah-buahan.
Tradisi ini lalu berkembang menjadi Festival Kue Bulan (mooncake), yang diperingati setiap hari ke-15 bulan kedelapan kalender China. Konon, hingga kini dipercaya bahwa selama pertengahan musim gugur, saat bulan bulat penuh dan bersinar benderang, tampak siluet bayangan Chang Er, yang kemudian dikenal sebagai Dewi Bulan. Ada juga yang menyatakan bahwa Cheng Er terbang ke langit sambil membawa kelinci peliharaannya. Sehingga, terkadang terlihat bayangan kelinci di bulan saat malam festival kue bulan.
SUMBER : https://sites.google.com/site/sedekatnafas/tradisi-maknanya/asal-usul-kue-bulan-moon-cake-tiong-ciu-pia
No comments:
Post a Comment